Saya akan kembali berbagi pengalaman saya dalam kiprah sanitasi. Terima kasih telah berkunjung ke 'catatan kecil' saya di media sosial.
Gelak Riang Penerus Bangsa
Sabtu, 22 agustus 2015
[Artikel ini menyangkut dengan artikel sebelumnya]
Malam kemarin kami telah melaksanakan tugas dengan baik sampai pukul 23.00 malam dini hari. Letih dan gejala-gejala kehabisan suarapun mulai saya rasakan. Hari ini kami akan melanjutkan tugas untuk bersosialiasi di 3 sekolah dasar yang telah ditargetkan kementrian PU. Yaitu sd 04, sd 36, dan sd sint carolus.
Surat izin yang diberikan kementrian PU ke sekolah mulai dari jam pelajaran pertama. Mendengar hal tersebut berarti saya dan kelima teman akan meninggalkan jam pelajaran di sekolah seharian mulai dari jam pertama. Suara saya belum sepenuhnya pulih untuk bersosialisasi dan berseru kembali dimuka umum. Namun saya mengupayakan agar dapat melakukan penyuluhan kembali demi terwujudnya program kerja saya.
Sekolah pertama yang kami datangi ialah SD 36 di Padang Jati Kota Bengkulu. Sebelumnya dari kementrian PU sendiri telah menyiapkan bahan permainan dan lainnya untuk menunjang penyuluhan. Sasaran kami kali ini ialah anak-anak sekolah dasar sebagai agen penerus bangsa nantinya. Ketika kami memasuki gerbang sekolah dasar 36 kami sunggu disambut bak artis bersama adik-adik disana. Mereka riang hendak menyalami kami. Kami memasuki sebuah ruangan kelas dimana disana pihak sekolah telah mempersiapkan muridnya untuk mendengarkan celotehan kami. Waktu kami sangat terbatas kami melakukan penyuluhan dengan tema persampahan dimana disini kami harapkan penerus bangsa sadar peduli dengan sampah dan pengolahannya.
Selanjutnya kami singgah ke SD Sint carolus di Kampung Kota Bengkulu, Ternyata disana pihak sekolah telah lama menunggu kedatangan kami sedari pagi. Disetiap sekolah kementrian PU juga mempromosikan mengenai lomba kiprah sanitasi sekolah bersih ke setiap sekolah yang telah kami datangi. Saya sangat mengapresiasi di sekolah ini. Dimana adik-adik sangat antusias bertanya dan menjawab pertanyaan kami, mereka tertawa dan berlomba-lomba ingin bergabung dalam permainan yang kami suguhkan. Ada satu orang anak yang sangat saya apresiasikan keaktifannya namanya Caca, dari awal kami bersosilasiasi ia sudah bertanya dimana pemikiran pertanyaannya sangatlah jauh daripada pemikiran anak sd lainnya. Kami akhiri pertemuan singkat tersebut dengan berfoto bersama.
Terakhir, kami melanjutkan dengan bersosialisasi di SDN 04 di Kebun Ros Bengkulu. ketika bersosialisasi disini adalah puncak suara emas saya mulai sedikit demi sedikit mengecil. saya mulai merasakan kesakitan pada bagian tenggorokan. Namun ada hal berbeda di sekolah ini, sebelum kami melakukan sosialisasi semua siswa menampilkan yel-yel sekolah mereka. Mereka kompak dan semangat dalam menyampaikan yel-yel tersebut. Saya sangat senang melihat kecerdasan penerus bangsa bibit-bibit harapan bangsa yang dididik dan dituntut untuk kreatif seperti yel-yel yang mereka tampilkan. Kami memilih topik yang sama dalam sosialisasi yaitu mengenai persampahan. mereka harus dibimbing dan dibiasakan dari usia dini untuk berbudaya hidup bersih sehingga kelak mereka akan membawa kebiasaan tersebut dimanapun mereka akan berpijak. Di sekolah dasar negeri 04 adik-adik sangatlah antusias dan aktif. Dan juga peserta dari sekolah ini sangatlah banyak sehingga membuat mereka saling berebut untuk bertanya dan bermain permainan yang telah kami suguhkan.
Potret riang dan peduli anak bangsa terhadap sanitasi sangatlah berpengaruh untuk Indonesia nantinya. Semoga janji mereka untuk peduli sanitasi bukan hanya janji 'masa kecil' namun mereka bawa hingga akhir hayat. Salam sanitasi!
![]() |
gambar 1/ berfoto bersama di sdn 36 |
![]() |
gambar 2. keceriaan adik-adik sdn 36 |
![]() |
gambar 3. media sosialisasi kotak sampah berwarna |
![]() |
gambar 4. keceriaan anak sd sint carolus |
![]() |
gambar 5. sosialisasi bersama adik-adik sd 04 |
![]() |
gambar 6. peserta sosialisasi adik-adik sd 04 |
![]() |
gambar 7. berfoto bersama adik adik sd 04 beserta guru |