Entri Populer

Sabtu, 29 Agustus 2015

Gelak Riang Penerus Bangsa

Hi blogger!

Saya akan kembali berbagi pengalaman saya dalam kiprah sanitasi. Terima kasih telah berkunjung ke 'catatan kecil' saya di media sosial.

Gelak Riang Penerus Bangsa

Sabtu, 22 agustus 2015
[Artikel ini menyangkut dengan artikel sebelumnya]
Malam kemarin kami telah melaksanakan tugas dengan baik sampai pukul 23.00 malam dini hari. Letih dan gejala-gejala kehabisan suarapun mulai saya rasakan. Hari ini kami akan melanjutkan tugas untuk bersosialiasi di 3 sekolah dasar yang telah ditargetkan kementrian PU. Yaitu sd 04, sd 36, dan sd sint carolus.

Surat izin yang diberikan kementrian PU ke sekolah mulai dari jam pelajaran pertama. Mendengar hal tersebut berarti saya dan kelima teman akan meninggalkan jam pelajaran di sekolah seharian mulai dari jam pertama. Suara saya belum sepenuhnya pulih untuk bersosialisasi dan berseru kembali dimuka umum. Namun saya mengupayakan agar dapat melakukan penyuluhan kembali demi terwujudnya program kerja saya.

Sekolah pertama yang kami datangi ialah SD 36 di Padang Jati Kota Bengkulu. Sebelumnya dari kementrian PU sendiri telah menyiapkan bahan permainan dan lainnya untuk menunjang penyuluhan. Sasaran kami kali ini ialah anak-anak sekolah dasar sebagai agen penerus bangsa nantinya. Ketika kami memasuki gerbang sekolah dasar 36 kami sunggu disambut bak artis bersama adik-adik disana. Mereka riang hendak menyalami kami. Kami memasuki sebuah ruangan kelas dimana disana pihak sekolah telah mempersiapkan muridnya untuk mendengarkan celotehan kami. Waktu kami sangat terbatas kami melakukan penyuluhan dengan tema persampahan dimana disini kami harapkan penerus bangsa sadar peduli dengan sampah dan pengolahannya.

Selanjutnya kami singgah ke SD Sint carolus di Kampung Kota Bengkulu, Ternyata disana pihak sekolah telah lama menunggu kedatangan kami sedari pagi. Disetiap sekolah kementrian PU juga mempromosikan mengenai lomba kiprah sanitasi sekolah bersih ke setiap sekolah yang telah kami datangi. Saya sangat mengapresiasi di sekolah ini. Dimana adik-adik sangat antusias bertanya dan menjawab pertanyaan kami, mereka tertawa dan berlomba-lomba ingin bergabung dalam permainan yang kami suguhkan. Ada satu orang anak yang sangat saya apresiasikan keaktifannya namanya Caca, dari awal kami bersosilasiasi ia sudah bertanya dimana pemikiran pertanyaannya sangatlah jauh daripada pemikiran anak sd lainnya. Kami akhiri pertemuan singkat tersebut dengan berfoto bersama.

Terakhir, kami melanjutkan dengan bersosialisasi di SDN 04 di Kebun Ros Bengkulu. ketika bersosialisasi disini adalah puncak suara emas saya mulai sedikit demi sedikit mengecil. saya mulai merasakan kesakitan pada bagian tenggorokan. Namun ada hal berbeda di sekolah ini, sebelum kami melakukan sosialisasi semua siswa menampilkan yel-yel sekolah mereka. Mereka kompak dan semangat dalam menyampaikan yel-yel tersebut. Saya sangat senang melihat kecerdasan penerus bangsa bibit-bibit harapan bangsa yang dididik dan dituntut untuk kreatif seperti yel-yel yang mereka tampilkan. Kami memilih topik yang sama dalam sosialisasi yaitu mengenai persampahan. mereka harus dibimbing dan dibiasakan dari usia dini untuk berbudaya hidup bersih sehingga kelak mereka akan membawa kebiasaan tersebut dimanapun mereka akan berpijak. Di sekolah dasar negeri 04 adik-adik sangatlah antusias dan aktif. Dan juga peserta dari sekolah ini sangatlah banyak sehingga membuat mereka saling berebut untuk bertanya dan bermain permainan yang telah kami suguhkan.

Potret riang dan peduli anak bangsa terhadap sanitasi sangatlah berpengaruh untuk Indonesia nantinya. Semoga janji mereka untuk peduli sanitasi bukan hanya janji 'masa kecil' namun mereka bawa hingga akhir hayat. Salam sanitasi!
gambar 1/ berfoto bersama di sdn 36

gambar 2. keceriaan adik-adik sdn 36 

gambar 3. media sosialisasi kotak sampah berwarna 

gambar 4. keceriaan anak sd sint carolus

gambar 5. sosialisasi bersama adik-adik sd 04

gambar 6. peserta sosialisasi adik-adik sd 04

gambar 7. berfoto bersama adik adik sd 04 beserta guru

SANITASI BERBASIS MASYARAKAT

Hai blogger!

Kembali saya akan mempublikasikan sebuah artikel mengenai sanitasi. Sebelumnya saya telah berbagi mengenai sanitasi dan pengalaman saya dalam kiprah sanitasi di Indonesia. Pada tautan kali ini saya ingin membagi pengalaman kembali terhadap aksi nyata membangkitkan kembali sanitasi di Indonesia.

SANITASI BERBASIS MASYARAKAT

Jumat, 21 Agustus 2015
Dering telfon menyadarkan saya bahwa malam ini saya akan melaksanakan kewajiban kembali sebagai agen perubahan pola pikir sanitasi di mata masyarakat. Saya akan melakukan penyuluhan ke Kecamatan bentiring Kota Bengkulu. Saya bersama keempat Duta Sanitasi 2013 mulai berkumpul di rumah saya yang nantinya akan ada petugas kementrian PU yang akan menjemput dan memfasilitasi kami untuk melakukan penyuluhan Sanitasi. Pengalaman pertama bagi saya dan teman-teman terjun langsung ke masyarakat. Dimana disini kementrian PU telah memberitakan kepada kami bahwa pendengar kami adalah orang dewasa. Karena biasanya pendengar kami ialah anak-anak tk, sd, dan smp karena mereka sebagai agen penerus sekaligus perubahan untuk bangsa Indonesia sendiri.

Topik yang akan kami sampaikan malam ini ialah 'sanitasi berbasis masyarakat' dimana kami akan menyampaikan mengenai air limbah secara spesifik. Jam telah menunjukkan pukul 8 kami telah tiba di sasaran. Kami akan bersosialisasi di sebuah masjid dan disana masyarakat telah menunggu kedatangan kami. Namun yang sangat disayangkan partisipasi masyarakat sangatlah kurang, karena yang datang dalam sosialisasi tersebut hanya terdiri dari 10 orang. Disana kami membahas mengenai pentingnya MCK bagi kesehatan dan juga berhubungan langsung dengan air limbah tentunya. Kementrian PU memiliki program akan membangun MCK sehat di kecamatan bentiring namun setelah di diskusikan bersama MCK sehat tidak memungkinkan untuk dibangun di kecamatan bentiring pasalnya tanah di daerah bentiring yang bergelombang. Kondisi air disana sangatlah minim dan sangat membutuhkan solusi lain dari pemerintah dalam mengatasi pembangunan MCK sehat tersebut.

Kami bergantian menyampaikan materi yang telah kami siapkan sebelumnya kepada masyarakat. Ketika sesi pertanyaan tiba masyarakat sangatlah antusias untuk bertanya lebih lanjut mengenai MCK dan air limbah, Walaupun partisipannya sedikit namun saya sangat mengapresiasiikan semangat mereka untuk membangun kecamatan. waktu telah menunjukkan pukul 22.00 WIB kami segera meninggalkan masjid tersebut dan berpamitan. Terima kasih atas partisipasi lapisan masyarakat dalam hal sanitasi, junjung terus pendirian memajukan sanitasi di Indonesia dengan peduli sanitasi dan masa depan air
gambar 1. Peserta Penyuluhan Sanitasi Berbasis Masyarakat di Kecamatan Bentiring

gambar 2. Sosialisasi mengenai pentingnya mengolah air limbah

gambar 3. Peserta penyuluhan sanimas di kecamatan bentiring
. Salam sanitasi!

Rabu, 15 Juli 2015

Memulai Kembali

hi blogger! Sudah bertahun-tahun catatan kecil saya di media sosial ini tidur, dan saya rasa kini waktu yang tepat untuk segera bangun dan berbagi kembali. Pada tautan ini, saya ingin berbagi kebahagiaan, keceriaaan yang 'mereka' ciptakan yang membuat saya ingin membaginya. 

MEMULAI KEMBALI

Gelar sebagai 'Duta Sanitasi 2013' menuntut saya untuk terus bergerak aktif menciptakan karya dan ide baru sebagai salah satu penggerak bangsa. Amanah untuk meningkatkan kualitas sanitasi di Indonesia semakin menghantui saya untuk terus melakukan aksi nyata di lapangan. Amanah khusus untuk saya Alhamdulillah sudah saya jalankan dengan baik dengan melakukan program aktif selama satu tahun sebelum akhirnya digantikan oleh penerus saya Duta Sanitasi 2014. Namun, tanggung jawab saya untuk membaktikan diri untuk bangsa tidak hanya berujung pada akhir masa jabatan pada tahun 2014, namun tanggung jawab saya semakin besar untuk terus menjalankan program. Semakin bertambahnya usia, saya merasa semakin berat dalam melakukan aksi karena beban saya semakin bertambah diiringi dengan naiknya ke jenjang sekolah yang lebih tinggi. Setelah sekian lama saya 'tidur' akan program kerja, dan akhirnya 14 juli 2015 saya memulai kembali melakukan sosialisasi mengenai lingkungan dan sanitasi sekaligus berbuka bersama dengan salah satu Panti Asuhan di Kota Bengkulu. 

Senin, 13 juli 2015.
 Hari yang cerah, saya dan kelima teman Duta Sanitasi 2013 bersiap-siap untuk acara esok harinya. kami berdiskusi, berdebat panjang untuk berbagai persiapan matang. sasaran kami kali ini adalah adik-adik SD-SMP sebagai agen perubahan bangsa yang pola pikirnya masih dapat 'dibentuk' dengan pemahaman yang baik. Dimulai dengan membuat rundown acara hingga rencana-rencana permainan yang kami debatkan agar acara tidak 'garing' nantinya. Kami bersama-sama mengumpulkan uang untuk berbelanja bersama membeli keperluan-keperluan sosialisasi dan bahan untuk berbuka. Kami memutuskan untuk membeli barang dan perlengkapan lainnya di salah satu pasar di Kota Bengkulu. Hingga senja menyongsong hari kami mulai aksi kami dengan membungkus bingkisan kado, memasak makanan dan persiapan lainnya. Setelah semua selesai kami kembali ke rumah masing-masing sambil berharap kesuksesan selalu dipihak kami.

Selasa, 14 juli 2015
Esok harinya kami berjanji untuk berkumpul bersama pada pukul 16.00 WIB namun perkiraan kami pada susunan acara salah. salah satu teman yang bertugas menggoreng takjil untuk berbuka belum selesai memasak hingga pukul 17.00. Akhirnya acara berjalan tanpa rundown yang jelas. Kami melangkahkan kaki di Panti Asuhan Bumi Nusantara langsung disambut hangat oleh adik-adik yang berlarian menyalami kami bak artis papan atas. Mereka menyilahkan kami masuk sambil mereka membantu barang-barang sosialisasi dan makanan berbuka dimasukkan ke dalam panti. Saat itu pukul 16.30 namun salah satu teman kami belum kunjung datang akhirnya kami memutuskan untuk memulai acara berhubung waktu yang sempit karena akan berbuka puasa. Saya membuka acara sekaligus berkenalan hangat dengan mereka. Pada awalnya respon mereka terhadap saya hanya datar dan tidak antusias namun saya berusaha untuk membawa suasana seceria mungkin dengan memberikan yel-yel diiringi dengan teman-teman lainnya sehingga membuat suasana meriah. Acara dilanjutkan dengan penyuluhan mengenai sanitasi dan lingkungan. Disini kami mensosialisasikan macam-macam sampah dan penanganannya. Secara bergantian kami mulai menjelaskan materi kami. Diujung sosialisasi kami menyelipkan beberapa permainan untuk mencairkan suasana. Mulai dari tanya jawab mengenai materi penyuluhan, game memilah sampah di kotak sampah yang benar dan permainan lainnya. Kami membagi mereka dalam tiga kelompok. Permainan pertama yaitu lomba yel-yel 3R (Reduce, Reuse, Recycle) secara berkelompok. Kami menilai kekompakan, keseruan dan semangat mereka dalam bernyanyi sambil bertepuk tangan. Antusiasme mereka membuat kami sangat bersemangat. Acara selanjutnya adalah tanya jawab materi penyuluhan dengan iming-iming hadiah besar. permainan ini untuk melatih ingatan mereka tentang apa yang telah kami sampaikan sebelumnya. Lepas permainan tersebut kami lanjutkan dengan permainan memilah sampah. Secara berkelompok kami nilai mereka untuk memasukkan sampah-sampah yang telah kami sediakan untuk dimasukkan kedalam kotak sampah sesuai warnanya. Dalam permainan ini mereka sangat antusias untuk menang, rasanya senang sekali ketika melihat mereka peduli dan respect untuk berusaha memahami apa yang kami sampaikan. 

Waktu telah menunjukkan pukul 17.45 WIB saya bersama teman-teman memutuskan untuk istirahat dan bersiap-siap berbuka bersama. Lepas berbuka saya bersama kelima DuSan lainnya dituntun adik-adik yayasan melangkah ke masjid terdekat untuk menjalankan sholat berjamaah. Kemudian sebelum makan malam tiba, kami meminta mereka untuk mencuci tangan pakai sabun dengan baik, ada beberapa adik yang langsung mencomoti makananya tanpa memcuci tangan namun kami bersama bapak pengurus meminta mereka untuk segera mencuci tangan terlebih dahulu. Saya benar-benar terlecut ketika kami lagi makan malam bersama ada salah satu anak mungkin berumur sekitar 11 tahun berkata "Ai, kerupuk ambo di tengah male nianlah" sambil menyalahkan salah satu temannya. namun adik kecil mungkin berkisar umur 9 tahun disampingnya berkata "Nah, ambillah kerupuk ambo ajo jangan belago" seketika saya terlecut betapa pemahaman mereka dibentuk dengan sangat baik. Dengan kondisi mereka yang serba terbatas mereka saling menghargai 'Saudara' mereka. Dari sini saya belajar banyak sekali bersyukur betapa kehidupan saya jauh lebih baik dari mereka. Namun kebahagiaan mereka disana takkan pernah ternilai dengan 'harga'. 

Lepas makan malam bersama kami lanjutkan acara dengan tanya jawab kembali mengenai materi yang disampaikan. Disini kami juga memberikan kesempatan bagi adik-adik untuk bertanya dan diiming-imingi hadiah. Mereka sangat bersemangat menjawab dan bertanya kepada kami. Bahkan ada salah satu anak yang bertanya lalu ujung kalimatnya berkata saya bertanya hanya ingin hadiah. Namun dengan begitu kami sangat senang mereka memahami apa yang kami sampaikan dan saya berharap mereka terapkan dalam kehidupan sehari-hari. Mereka sangat antusias ketika kami menjelaskan bagaimana membuat pupuk kompos dirumah. Hingga waktu telah menunjukkan pukul 20.00 waktunya kami untuk berkemas pulang. Kami mengakhiri semua rentetan acara dengan bersalaman hangat. 

Hari itu banyak sekali pelajaran yang dapat saya dan teman-teman petik. Kebersamaan dan kasih sayang sesama saudara yang sangat berharga menjadikan mereka anak yang bermoral baik. Saya harap kelak mereka semua dapat menjadi orang sukses yang sangat berpengaruh dalam peradaban bangsa ini. Salam sanitasi!
 
Gambar 1. Persiapan sosialisasi
Gambar 2. Antusias adik-adik PA Bumi Nusantara dalam permainan memilah sampah.

Gambar 3. Kotak sampah dengan warna untuk menunjang permainan memilah sampah.
Gambar 4. Berfoto bersama adik-adik Panti Asuhan Bumi Nusantara.